maerquee

Jl. Kunjang No. 10 Badas Tlp.0354-394271 Kodepos 64221 Kediri e-mail : ma_alfatah_badas@yahoo.co.id

Senin, 21 Mei 2012

Jangan Asal Cari Sekolah Mahal untuk Anak

Inflasi pada sektor pendidikan di Indonesia selama 10 tahun terakhir mencapai angka 20 persen setiap tahunnya, sekitar dua kali lipat inflasi rata-rata yang hanya sekitar 10 persen per tahun. Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada kenaikan biaya pendidikan dari tahun ke tahun. Selain itu, hal lain yang juga sering terlupakan adalah faktor biaya hidup (biaya buku, seragam, akomodasi, dan lainnya) terutama saat memasuki jenjang universitas, dimana biaya tersebut dapat mencapai sekitar 30 - 40 persen dari total biaya pendidikan yang harus dipersiapkan.

Namun, masih banyak orang tua yang salah kaprah dengan berpikir bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mahal. Banyak orangtua yang lalu memaksakan diri dengan alasan apapun akan dilakukan asalkan si anak mendapat pendidikan terbaik. Padahal, menurut psikolog Dr Rose Mini A. Prianto MPsi, pendidikan yang baik bagi anak adalah pendidikan yang sesuai dengan bakat dan minat anak, juga sesuai dengan keuangan orang tua.

“Dalam memilih sekolah, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni kondisi orang tua, kondisi anak, dan kondisi sekolah. Sesuaikan ketiga aspek ini untuk membuat perencanaan pemilihan sekolah anak,” ujar Mbak Rommy, demikian sapaan psikolog ini, dalam pembukaan acara “Knowing Your Qids – Building a Better Future” yang diadakan Sequislife, di Puri Indah Mal, Jakarta.

Kondisi orang tua
Orang tua harus memikirkan kembali visi dan misi keluarga. Dengan mengetahui visi-misi, orang tua mengetahui apa yang diharapkan dari anak ketika menjalani proses pendidikan. Orang tua juga harus menentukan dari segi apa sebuah institusi pendidikan dipilih, apakah dari segi agama, nasional, atau internasional. Hal ini disesuaikan dengan latar belakang keluarga. Perlu diingat juga, orang tua bertanggung jawab atas pendidikan apapun yang diberikan kepada anak.

Evaluasi orang tua juga harus meliputi kondisi keuangan keluarga. Jangan memaksakan menyekolahkan anak di tempat yang mahal, padahal orang tua tak bisa mendukung dari segi biaya dan pendidikan di rumah. Jika memasukkan anak ke sekolah internasional, orang tua juga harus membiasakan anak untuk berbicara dalam bahasa internasional selama berada di rumah.
Jangan menganggap bahwa sekolah adalah pengganti orang tua. Sekolah adalah pendidikan formal yang harus didukung dengan kehidupan sehari-hari di rumah. Orang tua harus kompeten untuk membiasakan anak belajar dengan kompetensi yang baik, sesuai standar sekolahnya.

Kondisi anak
Sebelum memilih sekolah, orang tua juga harus menganalisa terlebih dahulu potensi anak. Jangan sampai anak merasa tertekan dengan sekolah yang tidak diinginkannya. Orang tua bisa melakukan evaluasi potensi kecerdasan anak, sikap belajar, kepribadian, dan minat anak untuk bisa menentukan fokus pendidikan anak.

Kondisi sekolah
Orang tua dapat memilah sekolah berdasarkan tiga hal, yakni program belajar, guru, dan fasilitas. Program belajar dapat dilihat dari konsep dan sistem pengajaran yang diberlakukan di sekolah tersebut. Orang tua bisa bertanya kepada pihak sekolah untuk mengetahui hal ini. Kemudian yang harus diperhatikan adalah kondisi guru. Orang tua juga harus mengetahui kualifikasi dan latar belakang pendidikan guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut. Dan yang terakhir, adalah fasilitas. Orang tua bisa berkeliling sekolah untuk melihat fasilitas yang disediakan oleh sekolah seperti halaman, ruang belajar, tempat bermain, ruang guru, alat peraga, dan perpustakaan.

Sumber : Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar, Saran dan Kritik Anda adalah Motivasi Bagi Kami

Blog Ping Site FreeWebSubmission.com BLOGGER INDONESIA