Kebijakan
rintisan sekolah-sekolah bertaraf internasional (RSBI/SBI) di Indonesia yang
mengikuti standar kompetensi negara-negara maju yang tergabung dalam
negara-negara OECD merupakan bentuk pengingkaran terhadap watak dan peradaban
bangsa yang bermartabat.
Ini
sekaligus juga menunjukkan bahwa pemerintah tidak percaya diri terhadap
kemampuan yang kita miliki sendiri. "Aneh, kalau sekolah-sekolah unggul
Indonesia lebih berorientasi mengikuti standar yang ditetapkan oleh negara
asing. RSBI jelas-jelas tidak sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,"
kata Raihan Iskandar, Anggota Komisi X DPR, di Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Raihan mengatakan tujuan SBI seperti dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 78 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah adalah untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai standar kompetensi lulusan dan diperkaya dengan standar kompetensi pada salah satu sekolah terakreditasi di negara anggota OECD atau negara maju lainnya.
Selain
itu, untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan bersaing dalam lomba
internasional yang dibuktikan dengan perolehan medali emas, perak, perunggu dan
bentuk penghargaan internasional lainnya.
"Tujuan
SBI dalam Permendiknas tersebut tidak sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
sebagaimana tertulis dalam Pasal 3 UU Sisdiknas, yang menyatakan bahwa
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab," jelas Raihan.
Menurut
Raihan, Indonesia harus percaya diri dengan potensi dan kemampuan mengembangkan
sistem pendidikan nasionalnya sendiri. "Bukan malah lebih berorientasi
mengikuti standar yang ditetapkan oleh negara asing," ujar Raihan.
Sumber : Kompas.com Selasa, 27 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar, Saran dan Kritik Anda adalah Motivasi Bagi Kami