Perombakan kurikulum yang
terjadi di Indonesia dinilai kerap menyusahkan anak didik. Bayangkan
saja, belum selesai menyerap ilmu dari sebuah kurikulum yang dianggap
unggul, anak-anak ini harus beradaptasi lagi dengan kurikulum baru.
Pakar ilmu pendidikan, H.A.R Tilaar mengatakan, perubahan kurikulum yang
ada justru mengorbankan anak-anak Indonesia.
Ia membenarkan bahwa
guru adalah ujung tombak pemberlakuan kurikulum baru ini. Namun jika
guru-guru ini tidak memahami konsep kurikulum dengan baik, maka
tujuannya tak dapat dicapai.
"Ini diubah lagi. Berarti sudah 10
kali kurikulum di negara ini berubah. Ada kesalahan konseptual di sini.
Anak-anak Indonesia yang akhirnya dikorbankan dari perubahan kurikulum
ini," kata Tilaar saat diskusi Kritik Atas Kebijakan Perubahan Kurikulum
di Rumah Tilaar, Jakarta, Jumat (23/11/2012).