Sesungguhnya di tangan generasi mudalah urusan suatu umat dan di derap langkah merekalah kehidupannya...
Membangun Kesadaran Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh
- Home
- Profil
- Kemadrasahan
-
Galeri
Foto
Video
- Forum
- Kontak Kami
- Buku Tamu
- Data Alumni
maerquee
Senin, 17 September 2012
Sabtu, 08 September 2012
Kisah Seputar PON
Kisah penyelenggaraan
Pekan Olahraga Nasional (PON) tidak bisa dipisahkan dari semangat
nasionalisme. Pada awalnya, ajang multicabang empat tahunan ini
dijadikan ruang untuk membangun persatuan bangsa. Sekaligus diharapkan
bisa mengirimkan pesan kepada dunia luar bahwa Indonesia bersatu.
Kini PON lebih dipahami sebagai ajang adu gengsi antarprovinsi untuk menjadi juara umum. Tak heran, atlet tua pun ikut dipertandingkan, karena yang penting dapat medali.
“PON dulu itu dibentuk sebagai ajang untuk pemersatu bangsa dari berbagai provinsi," tutur Ian Situmorang, wartawan senior olahraga.
Kini PON lebih dipahami sebagai ajang adu gengsi antarprovinsi untuk menjadi juara umum. Tak heran, atlet tua pun ikut dipertandingkan, karena yang penting dapat medali.
“PON dulu itu dibentuk sebagai ajang untuk pemersatu bangsa dari berbagai provinsi," tutur Ian Situmorang, wartawan senior olahraga.
Namun sayangnya, lanjut dia, pesta olahraga
yang pertama kali digelar pada 1948 di Solo itu, belum menujukan sebagai
ajang pembinaan prestasi yang baik. “Bahkan penyelenggaraannya juga
masih buruk. Padahal sudah 64 tahun,” ujarnya. Sejatinya sudah
seharusnya semangat PON berubah menjadi ajang pencarian bakat.
Langganan:
Postingan (Atom)